Nuzulul Qur’an:
Momentum Untuk Akrab Dan Mencintai Al-Qur’an
Oleh: Ust. Muhammad Hanafi, S.Ag., MSI.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ الْعَزِيْزُ الْعَلَّامُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّداً خَيْرَ الْأَنَامِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ الْأَكْوَانَ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامِ، وَهُوَ الَّذِيْ أَنْزَل َ اللهُ اِلَيْهِ الْقُرْآنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَان.
أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ. فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan hidayah, melimpahkan rahmah, dan menebarkan barokah, sehingga siang ini kita masih mampu melaksanakan ibadah Jum’ah.
Ibadah Jum’ah identik dengan peningkatan taqwa. Esensi taqwa adalah ketundukan dan keikhlasan kita untuk mengikuti perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka saya mengajak jama’ah sekalian, mari kita ikhlaskan diri kita untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Ramadhan adalah syahrul Qur’an, bulan turunnya Al-Qur’anul karim.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).” (Surat Al-Baqarah : 185)
Jadi Al-Qur’an adalah petunjuk, pedoman dan panduan dalam menapaki kehidupan di dunia ini. Hidup akan lebih mudah bila kita mengikuti arah, hidup akan lebih nyaman bila kita memiliki pedoman. Al-Qur’an membimbing kita kepada jalan yang lurus, jalan keselamatan, jalan menuju kebahagiaan sejati.
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
“Sesungguhnya Al Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu´min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (Surat Al-Isra’ ayat 9).
Maka tugas utama kita sebagai seorang muslim adalah senantiasa ikhtiar dengan segenap kemampuan untuk mengkaji, mempelajari dan memperhatikan Al-Qur’an. Meluangkan waktu untuk bisa akrab dengan Al-Qur’an.
أَفَلَا يَتَدَبَّرُوْنَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيْهِ اخْتِلَافًا كَثِيْرًا
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya”. (Surat An-Nisa ayat 82).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Berinteraksi dengan Al-Qur’an adalah kebutuhan. Interaksi yang intensif dan maksimal akan melahirkan kedekatan, keakraban. Adapun tahapan kita agar akrab dengan Al-Qur’anul Karim, yang pertama adalah tilawatul Qur’an, qira’atul Qur’an, membaca Al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (Surat Fathir ayat 29-30).
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw, menjelaskankan besarnya keutamaan membaca Al-Qur’an. Sabda Beliau :
مَنْ قَرَأَ حَرْفاً مِنْ كِتَابِ اللهِ فَلَهُ حَسَنَةٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf saja dari kitabullah, Al-Qur’an, maka ia mendapatkan satu kebaikan.
وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا
Dan setiap satu kebaikan, akan dibalas oleh Allah dengan sepuluh kebaikan.
لَا أَقُوْلُ الم حَرْفٌ
Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf.
وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ، وَلَامٌ حَرْفٌ، وَمِيْمٌ حَرْفٌ
“Tapi Alif dihitung satu huruf, Lam dihitung satu huruf, dan Mim dihitung satu huruf”. (Hadits Riwayat at-Tirmidzi).
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Tahapan kedua, tahfidzul Qur’an, menghafal Al-Quran. Orang yang menghafal Al-Qur’an pasti akan mengulang-ulang hafalannya, muraja’ah, agar hafalan semakin kuat dan kokoh. Aktifitas menghafal merupakan dzikir yang sangat utama untuk ingat Allah. Menghafal Al-Qur’an termasuk upaya untuk menjaga kemurnian dan keaslian Al-Qur’an.
Bahkan di akhirat nanti kita akan diangkat derajatnya oleh Allah ta’ala antara lain dengan jumlah hafalan Al-Quran yang kita miliki. Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu anhu, menyampaikan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” (Hadits Riwayat Tirimizi).
Tahapan ketiga, Tafhimul Qur’an, ikhtiar memahami atau mentadabburi kandungan Al-Quran. Allah menyebutkan di dalam Al-Quran :
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا
“Maka apakah mereka tidak merenungkan Al-Qur`an ataukah hati mereka terkunci?”. (Surat Muhammad ayat 24).
Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab dengan sastra yang tinggi dan unggul. Diperlukan usaha agar kita dapat memahami kandungan maknanya. Maka kita perlu membaca kitab-kitab tafsir karya para ulama, agar bisa mengerti maksud dari sebuah ayat. Dengan memahami isinya akan memantapkan hati kita, menambah keyakinan kita akan kebenaran Al-Qur’an.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Setelah melakukan pembacaan, menghafal dan memahami, Tahapan keempat adalah tathbiqul Qur’an, mengamalkan, mempraktekkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman:
اِتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ ۗ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian dan janganlah kalian mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kalian mengambil pelajaran (daripadanya).” (Surat al-A’raf ayat 3).
Kita jadikan Al-Qur’an sebagai pemandu, guidance aktifitas keseharian kita. Kita selaraskan diri kita dengan ketentuan dan norma-norma Al-Qur’an.
Tahapan kelima adalah ta’limul Qur’an, mengajarkan Al-Qur’an, mendakwahkan Al-Quran kepada umat manusia. Rasulullah bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari)
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Keakraban kita dengan Al-Qur’anul karim, tergambar dari sejauhmana kita mentradisikan, membiasakan, tilawah, tahfidz, tadabbur, tathbiq dan ta’limul Qur’an. Jika seseorang tidak akrab, tidak dekat dengan Al-Qur’an, ia bagaikan rumah yang rusak. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
إِنَّ الَّذِيْ لَيْسَ فِيْ جَوْفِهِ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ كَالْبَيْتِ الْخَرِبِ “
“Orang yang di dalam tubuhnya tidak ada sama sekali Al-Qur’an, itu bagaikan rumah yang rusak,” (Hadits Riwayat at-Tirmidzi).
Sedangkan seorang muslim yang akrab dengan Al-Qur’an menjadi sosok impian, sosok idola yang harus diiktiarkan. Rasulullah SAW bersabda :
لَا حَسَدَ إِلَّا فِي اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَقُوْمُ بِهِ آناَءَ الَّليْلِ وَ آنَاءَ النَّهَارِ وَ رَجُلٌ آتَاهُ اللهُ مَالًا فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَ آناَءَ النَّهَارِ
“Tidak diperbolehkan untuk hasad (iri) kecuali terhadap dua golongan: Orang yang diberikan ilmu Al-Qur’an oleh Allah, kemudian ia membacanya siang malam, dan orang yang diberikan harta oleh Allah, kemudian ia pun menginfakkannya siang malam”. (Hadits Riwayat al- Bukhari dan Muslim.)
Hadis ini mengisyaratkan kepada kita akan tingginya kedudukan seorang muslim yang menyibukkan dirinya dengan Al-Quran dan juga menunjukkan pentingnya Al-Quran bagi seorang muslim, maka marilah kita tingkatkan kecintaan kita kepada Al-Quran dengan selalu membaca, mengkaji, mempelajari, mengajarkan dan mengamalkan Al-Qur’an.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاِت وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. إِنَّهُ هُوَ البَرُّ التَّوَّابُ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ.
أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيْم، بسم الله الرحمن الرحيم، ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ خَلَقَ ٱلْإِنسَٰنَ مِنْ عَلَقٍ ٱقْرَأْ وَرَبُّكَ ٱلْأَكْرَمُ ٱلَّذِى عَلَّمَ بِٱلْقَلَمِ عَلَّمَ ٱلْإِنسَٰنَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ـ وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرّاحِمِيْنَ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ لله وَحْدَه لاَشَرِيْكَ لَهُ، اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ اْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، اَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا الله تَعَالىَ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ وَمَا بَطَنَ وَحَافِظُوْا عَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمُعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.
وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ أيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأَصْحَابِه أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ، اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ الله إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ
0 Comments: