KHUTBAH SHALAT GERHANA MATAHARI Oleh: Ust. Slamet AR اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ، وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَر...

KHUTBAH SHALAT GERHANA MATAHARI  KHUTBAH SHALAT GERHANA MATAHARI

KHUTBAH SHALAT GERHANA MATAHARI

KHUTBAH SHALAT GERHANA MATAHARI


 KHUTBAH SHALAT GERHANA MATAHARI

Oleh: Ust. Slamet AR


اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ، وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْبَشَرِ،

أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه ، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه،

اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،

 أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا اْلإِخْوَان، أُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ،

 قَالَ اللهُ تَعاَلَى فِي اْلقُرْآنِ اْلكَرِيْمِ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ: وَمِنۡ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيۡلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُۚ لَا تَسۡجُدُواْ لِلشَّمۡسِ وَلَا لِلۡقَمَرِ وَٱسۡجُدُواْۤ لِلَّهِۤ ٱلَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ  


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat nikmat-Nya bagi kita semua, sehingga hari ini kita masih diberi kesempatan umur panjang. Nikmat yang terbesar adalah kita diberikan petunjuk dalam Islam, sehingga tidak tersesat dalam mengarungi jalan kehidupan.


Shalawat dan salam kita sanjungkan semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya yang setia menjalani sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman. 


Mengawali khutbah ini, perkenankan khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk bertakwa kepada Allah SWT. Jika kita memohon turunnya rahmat dan barokah, maka permohonan itu haruslah kita iringi dengan takwa. Jika kita berdoa agar dijauhkan dari wabah dan musibah, maka doa itu haruslah kita sertai dengan takwa. Karena barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan memberikan jalan keluar kepadanya dan menganugerahkan rezeki kepadanya dari arah yang tidak ia sangka-sangka. Allah ta’ala berfirman: 


وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا، وَ يَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ (سورة الطلاق: ٢-٣) ـ 

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Ia akan menjadikan baginya jalan keluar dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak ia sangka-sangka” (QS Ath-Thalaq: 2-3). 


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pada hari – hari menjelang berakhirnya ibadah Ramadhan saat ini, kita diberi kesempatan untuk menjumpai salah satu tanda kebesaran Allah SWT, yaitu gerhana matahari. Sebagai umat Islam, kita melaksanakan sunnah ajaran Nabi SAW dengan menunaikan ibadah sunnah berupa shalat gerhana matahari.


Kita mengetahui dan meyakini keberadaan Allah SWT melalui tanda atau ayat; yaitu yang disebut ayat qauliyah dan ayat kauniyah. Ayat qauliyah berupa ayat Al-Qur’an yang bisa kita baca dan ucapkan, sementara ayat kauniyah berupa realitas ciptaan di luar itu, seperti penciptaan manusia dan aneka jenis hewan dan tumbuhan, pergantian siang dan malam, serta fenomena alam lainnya. Ayat atau tanda tersebut hanya jika kita merenungkan dan menghayatinya secara dengan akal yang jernih:


إنَّ فِي خَلْقِ السَّمَٰوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ  الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَٰوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya, Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (QS Ali Imran [3]:190-191).


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Hari ini kita menyaksikan bersama adanya peristiwa gerhana matahari hybrid; sebagian merasakan gerhana total, sebagian wilayah lain gerhana cincin. Sesungguhnya gerhana matahari  ataupun gerhana bulan adalah dua di antara sekian banyak kejadian yang menjadi bukti kekuasaan Allah ta’ala. Allah Maha Kuasa untuk menjadikan cahaya matahari dan bulan padam sebagaimana Ia Maha Kuasa untuk menjadikan matahari terbit dari arah timur dan terbenam di arah barat. 


Di zaman Rasulullah SAW ketika terjadi gerhana matahari bersamaan dengan meninggalnya putra beliau  yang bernama Ibrahim. Sebagian orang menganggap terjadinya gerhana itu karena kematian putra beliau. Maka Baginda Nabi bersegera menuju masjid lalu shalat kusuf bersama para sahabatnya. 


Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari:

اِنَّ الشَّمْسَ وَاْلقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ لَا يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذٰلِكَ ؛ فَا ذْكُرُوْا اللهَ ، وَ كَبِّرُوْا، وَصَلُّوْا ، وَ تَصَدَّقُوْا. 

“Sesungguhnya matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena terkait kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana tersebut, maka berdzikirlah, bertakbirlah, lakukanlah shalat dan bersedekahlah.” (Shahih Bukhari, 1044). 


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Hikmah utama dari gerhana adalah peringatan bagi para hamba agar manusia mengingat kemahakuasaan Allah atas seluruh isi alam semesta ini. Dia lah dzat yang mengendalikan seluruh perputaran jagat raya. 


Maka ketika terjadi adanya fenomena alam, kita dingatkan untuk mendekat kepada Allah dengan menjalankan perintah-perintahnya; dan agar menjauhi seluruh kemaksiatan dan bersegera melakukan berbagai kebaikan, seperti shalat, banyak berdoa, banyak berdzikir, bersedekah, dan lain sebagainya. 


Terjadinya gerhana juga merupakan peringatan bagi kita semua agar bersegera melakukan muhasabah dan bertaubat. Diantara ayat atau tanda kekuasaan Allah itu, bisa saja tiba-tiba berubah menjadi bencana yang mengancam manusia. Kita memiliki ingatan yang melekat kuat, bagaimana terjadinya banjir besar Tsunami di Aceh tahun 2004, Gempa bumi di Jogja tahun 2006, dan gunung Merapi meletus tahun 2010, juga merebaknya pandemic Covid-19 tahun 2020-2022; ataupun musibah-musibah yang lain; semuanya adalah peringatan bagi para hamba agar menjauhi maksiat dan bersegera untuk bertaubat dengan bersungguh-sungguh. Allah ta’ala berfirman: 


وَمَا نُرْسِلُ بِالآيَاتِ إِلاَّ تَخْوِيفًا (سورة الإسراء: ٥٩) ـ 

“Dan tidaklah kami mengirimkan tanda-tanda itu kecuali dalam rangka untuk menakut-nakuti dan memberi peringatan” (QS Al-Isra: 59). 


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan memenuhi seluruh rukun taubat, yaitu menyesal, meninggalkan dosa dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi dosa yang pernah dilakukan. Dan jika dosa itu berkaitan dengan sesama manusia, maka taubatnya ditambah dengan meminta maaf serta mengembalikan harta yang ia ambil tanpa hak atau meminta kerelaan darinya. Allah ta’ala berfirman:


 وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ  (سورة النور: ٣١)  ـ 

“Dan bertaubatlah wahai seluruh kaum beriman agar kalian beruntung” (QS An-Nur: 31). 


Momentum gerhana di akhir bulan ramadhan ini semestinya menjadikan kita semakin bertakwa kepada Allah. Hal ini sejalan dengan suasana batin kita umat Islam yang telah dengan khusyu’ menjalani ibadah puasa hingga hari ke 29 saat ini. 


Dengan ketakwaan kita mengingat kuasa Allah, Dia bisa membuat berbagai peristiwa besar terjadi; maka hendaknya ketakwaan ini menjadi bekal pula bagi kita dalam rangka mengakhiri ibadah ramadhan menuju perayaan kemenangan hari raya Idul fitri. 


Jangan sampai kita terjerumus pada sikap lalai, gaya hidup hedonis dan serba memperturuti kemauan hawa nafsu. Justru sebaliknya kita memperbanyak doa, istighfar, bertaubat dan memperbanyak amal shaleh.


Hadirin rahimakumullah, Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Sebagai penutup, marilah kita bersama-sama berdoa agar dikabulkan oleh Allah swt ..


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ 

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحِسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي

0 Comments: