Memelihara Ketakwaan Pasca Ramadhan Oleh: Ust.Umar Hidayat, M.Ag. Khutbah Pertama :  إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَ...

MEMELIHARA KETAKWAAN PASCA RAMADHAN MEMELIHARA KETAKWAAN PASCA RAMADHAN

MEMELIHARA KETAKWAAN PASCA RAMADHAN

MEMELIHARA KETAKWAAN PASCA RAMADHAN




 Memelihara Ketakwaan Pasca Ramadhan

Oleh: Ust.Umar Hidayat, M.Ag.


Khutbah Pertama : 


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ, وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا, مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ  .وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ أَمَّابَعْدُ؛

فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ كَمَا قَالَ تَعَالَى:   يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا  


Ma’asyiral muslimin, Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah,

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya, sehingga kita masih diberikan kesehatan, kesempatan dan umur panjang untuk menghadiri ibadah sholat Jum’at siang ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW berserta keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya hingga akhir zaman.  Aamiin.. 


Selanjutnya pada kesempatan ini, saya mengajak pada diri saya dan para jamaah sekalian, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan sungguh-sungguh mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan yang dilarang-Nya.  Sebab hanya dengan ketakwaan inilah yang akan mengantarkan pada kemuliaan hidup sejati.

إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ

“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling takwa.” (QS. Al Hujurat: 13)


Ma’asyiral muslimin, Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah,

Bulan Ramadhan yang penuh keberkahan baru saja berlalu meninggalkan kita, agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang merugi, maka hendaknya kita berupaya melanjutkan nilai-nilai kebaikan yang telah kita biasakan di bulan suci kemarin. . 


Saat ini kita memasuki bulan syawal sebagai bulan peningkatan amal atau syahrut tarqiyah. Bulan Syawal menjadi bulan pembuktian apakah kita berhasil melewati bulan Ramadhan dengan baik ataukah tidak. Apakah ibadah dan amal saleh kita makin meningkat selepas Ramadhan, atau justru makin menurun.


Ibarat mesin kendaraan, selama bulan Ramadhan kemarin kita melakukan perbaikan total atau “turun mesin”; maka sebenarnya kondisi kita sangat baik untuk melakukan banyak amal shaleh yang sangat perlu dijaga agar jangan mengalami kerusakan. Ibarat baru saja diservis dan keluar dari “bengkel spesialis”, mesin penggerak dalam diri kita siap melakukan kerja-kerja yang besar, pekerjaan penting dan memberikan hasil yang terbaik. Jangan sampai mesin yang dalam kualitas baik ini justru ‘menganggur’ atau mubazir. Jangan sampai kita nanti menyesal karena tidak menggunakannya dengan benar, dan akhirnya akan mengatakan: 


يَا حَسْرَتَا عَلَى مَا فَرَّطْتُ فِي جَنْبِ الله (الزمر: ٥٦)ـ 

“Amat besar penyesalanku atas kelalaianku dalam menunaikan kewajiban kepada Allah” (QS Az-Zumar: 56). 


Ma’asyiral muslimin, Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah,

Bagaimana cara menjaga dan meningkatkan kualitas amal pasca Ramadhan? 

Pertama, Hendaklah kita senantiasa menjaga amalan wajib. Dalam hadits qudsi, Allah ta’ala berfirman: 


ومَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ)ـ 

“Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya” (HR Al-Bukhari). 


Kedua, menjaga amal-amal ibadah sunnah. Ketika di bulan Ramadhan seolah semua amal ibadah sunah kita lakukan, mestinya setelah Ramadhan kita mampu menjaganya.


Sebagaimana pesan Rasulullah kepada ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash ra. beliau mengatakan, “Rasulullah Saw berkata kepadaku, 


يَا عَبْدَ اللَّهِ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ، فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ 

“Wahai ‘Abdullah, janganlah Engkau seperti si fulan. Dulu dia rajin shalat malam, dan sekarang dia meninggalkannya.” (HR. Bukhari no. 1152 dan Muslim no. 1159) 


Ibadah sunnah itu beragam, ada shalat sunnah, puasa sunnah, sedekah sunnah, dan amal sunnah lainnya sesuai tuntunan Nabi. Di antara keutamaan kita bisa kontinyu dalam ibadah sunnah adalah kita memilih ibadah sunnah yang sesuai dengan kondisi kita masing-masing, manakah yang jiwa kita merasa ringan melakukannya.


Ma’asyiral muslimin, Jamaah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah,

Ketiga, marilah kita perkuat terus istiqamah berbuat kebaikan. Sebab Iman akan menguat seiring semakin banyaknya kebaikan yang dilakukan. Dan iman akan melemah seiring dengan semakin banyaknya maksiat yang dikerjakan. Sedikit yang dilakukan secara istiqamah lebih baik daripada banyak yang tidak diistiqamahkan. 


Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,


أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Keempat, jangan pernah bosan dan puas dengan ilmu, khususnya ilmu agama yang telah dipelajari. Setelah Ramadhan berlalu, mari kita lanjutkan keviasaan menghadiri majelis ilmu. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 


لَا يَشْبَعُ مُؤْمِنٌ مِنْ خَيْرٍ يَسْمَعُهُ حَتَّى يَكُوْنَ مُنْتَهَاهُ الْجَنَّةَ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرمِذِيُّ)ـ 

 “Seorang mukmin tidak semestinya merasa puas (cukup) dengan kebaikan yang ia dengarkan hingga kehidupannya berujung masuk ke dalam surga” (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi). 


Hadirin yang dirahmati Allah, demikian khutbah ini kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua. Semoga Allah subahanhu wata’ala senantiasa memberikan petunjuk, pertolongan dan kemudahan agar kita bisa menjalani perintah-Nya dengan sebaik-baiknya. Amiin.


بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

 

Khutbah Kedua :

 

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْن، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَلِيُّ الصَّالِحِيْنَ

وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ إِمَامُ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَأَفْضَلُ خَلْقِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ  .اَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَـقَـبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَا مَنَا وَرُكُوْ عَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَخَشُّوْعَنَا وَزَكَاتَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَلله يَا رَبَّ الْعَا لَمِيْنَ

اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

0 Comments: